Iedul Qurban Dan Trend Pesta Sate Se Indonesia Raya
Momen Iedul ini Adha Adha atau Iedul Qurban adalah salah satu moment yang ditunggu-tunggu, termasuk saya, karena akan mendapat daging mahal secara gratis. Mungkin ini ada hubungannya dengan rendahnya konsumsi daging kita. Memang perlu kita akui bahwa konsumsi daging kita sangat sedikit dibandiing negara lain tetangga kita.
Bayangkan saja, seeokor ayam bisa disuwir-suwir untuk soto berpuluh puluh bahkan mungkin ratusan mangkok. Kalo satu mangkok 1 suwiran malah mungkin bisa belasan ribu mangkok :-D.
Padahal kalau kita lihat di TV, orang bule atau orang Arab itu kalau sekali makan daging, mungkin bisa untuk lauk 1 keluarga selama sehari di Indonesia.
Padahal kalau kita lihat di TV, orang bule atau orang Arab itu kalau sekali makan daging, mungkin bisa untuk lauk 1 keluarga selama sehari di Indonesia.
Apalagi daging sapi dan kambing terbilang lebih mahal daripada daging ayam. Liat ukiran rendang kita, kecil sekali, atau lihat bakso kira, campuran patinya lebih banyak daripada daging sapinya, karena memang dagingnya mahal banget, di atas Rp 100k per kgnya (padahal janji Pakdhe pas kampanye Rp 50k lho, huhu). Melebih gaji sehari pokoknya. Apalagi harga sate kambing saja per porsi Rp 25k per porsi, bisa untuk makan sehari di rumah.
Dengan demikian wajar saja jika moment Idhul Adha ini menjadi ajang "balas dendam". Karena ada banyak daging sapi dan kambing, maka membuat sate pun bukan halangan lagi. Cukup modal arang, bumbu dan tusuk sate sudah bisa pesta daging.
Belum ada Komentar untuk "Iedul Qurban Dan Trend Pesta Sate Se Indonesia Raya"
Posting Komentar
Mohon isi komentar HANYA terkait dengan artikel yang di bahas di halaman ini. Di larang memberikan link aktif (kami akan menghapusnya dan melaporkan sebagai spam jika anda melanggar)