Masuk Sekolah Favorit, Apa Keuntungan Dan Kerugianya?

Kali ini saya mau sedikti cerita pengalaman saya bersekolah dahulu. Saya dahulu masuk sekolah favorit negeri ketika SMA di kota Salatiga saja. Meksi bukan favorit no 1, tapi favorit no 2, tapi maish favoritlah pokoknya. Sebuah sekolah yang bisa dibilang old school secara literal dan fisik, karena bangunan sekolah saya memang cukup old, mengingat sekolah saya merupakan konversi dari sebuah sekolah guru atau SPG. 

Sebelumnya saya bersekolah di SD negeri di desa di lereng Gunung Ungaran, lalu meneruskan di sebuah SMP negeri di ujung Kabupaten Semarang. Di SD dahulu di kampung saya lulus 3 besar, di SMP nilai NEM saya 40,64 dan angka tersebut merupakan angka yang cukup tinggi untuk SMP di daerah pelosok yang jauh dari kota, di mana ranking satunya saja di sekolah saya hanya punya nilai NEM 43.

Kebetulan saya memilih (pengin merasakan sma kota dan ngekos) SMA di Salatiga karena punya riwayat sebagai kota pendidikan. Dengan nilai yang cukup tinggi untuk ukuran kampung, awalnya saya cukup PD untuk mendaftar di Salatiga, ternyata saya hampir tidak diterima di SMA saya. Nilai NEM saya masuk 20 bawah alias bontot.  Kalau tidak salah nilai terendahnya 40,14 di SMA saya. Saya merasa kecilllll, bagai ikan kecil di kolam besar.

Setelah saya masuk, saya baru bisa merasakan keuntunganya belajar di sekolah favorit, yaitu wawasan dan pergaulan makin luas dan punya banyak link yang berguna di kemudian hari. Adapun kerugiannya secara langsung tidak ada, tetapi kadang kita minderjuga, karena teman teman rata2 dari strata ekonomi yang lebih tinggi, lebih modis, lebih gaul, bahkan saya dan beberapa teman dari kabupaten/daerah sering diejek “ndeso ndeso” meski sambil bercanda sih. Tetapi paling tidak, dengan belajar di sekolah favorit, kita menjadi lebih termotivasi untuk maju dan maju terus.

Bagikan Artikel ini