Emas Tidak Cocok Digunakan Sebagai Uang Di Dunia Modern, Benarkah?

Kenapa pembayaran tidak pakai emas saja yang nilainya stabil? Kenapa harus pakai uang kertas? adalah contoh pertanyaan yang saya dengar. Sepertinya menarik ya, menggunakan emas untuk jual beli, seperti di jaman dahulu. Kemudian dompetnya nanti diganti kantongan, seperti di film pendekar-pendekar, dan nanti ada emas dalam peti untuk rebutan antara jawara dan perampok. 
Ternyata banyak kekurangan emas jika digunakan sebagai mata uang di era modern. 
  1. Jumlah emas yang ada tidak sebanding dengan barang dan jasa yang dihasilkan. Ibaratnya produksi tambang di indonesia setahun dibanding barang dan jasa yang dihasilkan seperti jari dan tubuh. Produksi Antam saja sekitar 2 ton saja setahun dan total dengan berbagai perusahaan swasta termasuk Freeport saja totalnya hanya sekitar 85 ton atau sekitar 85 ribu kg yang kalau tidak salah hanya benrilai sekitar 40an triliun rupiah jika dengan asumsi 1 gram adalah 500 ribu rupiah. Bisa dibandingkan dnegan PDB Indonesia yang sudah tembus 1 trilliun dollar, atau sekitar 14.000 triliun rupiah. Tentu tidak sebanding jumlah antara emas dan barang dan jasa yang dihaislkan.
  2. Emas tidak praktis untuk belanja. Misal mau belanja 100 ribu apa emasnya mau dipotong? Lha kalau belanja permen 500 rupiah apa emasnya mau dijilat sama penjualnya.
  3. Emas susah disimpan. Coba punya 10 biji masukin dompet, pasti repot sekali, apalagi kalau bukan duduk dan beraktifitas, rasanya ada yang ngeganjel.
  4. Tidak semua negara punya tambang emas, bahkan sebagian besar negara di dunia ini tidak punya tambang emas.

Belum ada Komentar untuk "Emas Tidak Cocok Digunakan Sebagai Uang Di Dunia Modern, Benarkah?"

Posting Komentar

Mohon isi komentar HANYA terkait dengan artikel yang di bahas di halaman ini. Di larang memberikan link aktif (kami akan menghapusnya dan melaporkan sebagai spam jika anda melanggar)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel